hypedistrict.id – Rayyan Arkan Dikha, seorang bocah penari pacu jalur, mencuri perhatian publik lewat penampilannya yang viral di perahu panjang. Baru-baru ini, ia dianugerahi gelar Duta Pariwisata dan beasiswa pendidikan di acara yang diadakan di Kantor Gubernur Riau.
Pertemuan bersejarah dengan Gubernur Abdul Wahid menjadi momen yang tak terlupakan bagi Dikha, yang mengaku sangat senang menerima penghargaan tersebut. Aksinya mampu menarik perhatian banyak orang, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Awal Perjalanan Dika
Sejak dua tahun lalu, Dika telah menunjukkan bakatnya sebagai penari Pacu Jalur, sebuah seni pertunjukan yang membutuhkan keseimbangan dan keterampilan tinggi. Ia mulai berlatih menari di atas perahu panjang tradisional tersebut pada usia sembilan tahun.
Menjadi anak Coki, sebutan bagi penari yang beraksi di ujung perahu, bukanlah tugas yang mudah. Dika harus menjaga keseimbangan di tengah goyangan perahu yang didayung oleh puluhan anak jalur yang lainnya.
Dika menjelaskan tantangan yang dihadapinya, “Hal yang susah untuk menari di atas perahu itu tentunya mengimbangkan badan. Saya belajar sendiri secara otodidak.”
Penghargaan dan Apresiasi
Kegembiraan Dika semakin bertambah saat dihadapkan pada Gubernur Abdul Wahid, yang memberikan pujian atas dedikasinya. Ia berkata, “Wah saya senang. Gak nyangka sebelumnya bakalan ketemu Pak Gubernur terus diapresiasi jadi Duta Pariwisata Riau.”
Gubernur Wahid memberikan penghargaan kepada Dika, yang dianggapnya sebagai contoh sebenar dedikasi dalam melestarikan budaya Riau, khususnya tradisi Pacu Jalur. “Hari ini hampir semua orang membuka mata bahwa tradisi dan budaya sangat berkembang di Riau terutamanya pacu jalur,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Dika menerima gelar Duta Pariwisata Riau serta beasiswa yang diharapkan dapat membantunya mencapai cita-cita.
Mimpi Besar Seorang Dika
Di balik kesuksesannya, Dika tetap merupakan seorang anak yang sederhana. Ketika ditanya mengenai impian masa depannya, ia mengungkapkan keinginannya dengan percaya diri.
“Kedepannya saya akan tetap melanjutkan ini. Cita-cita tentu ingin menjadi tentara, dan kalau bisa juga menjadi Gubernur juga,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Mimpi besar Dika mencerminkan tekadnya untuk terus maju sembari melestarikan budaya dan tradisi Indonesia, yang menjadi inti dari jati dirinya sebagai penari pacu jalur.
